Search

Gerhana Bulan Terlama Jadi Pertanda Kiamat, Benarkah?

Gerhana bulan total terlama juga bakal dihiasi fenomena alam lainnya, yakni hujan meteor.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Namun demikian, hujan meteor yang nantinya berlangsung bersamaan dengan gerhana bulan total terlama tidak akan bisa disaksikan secara utuh.

"Nanti di atas Bulan yang memerah, akan ada beberapa titik pancar hujan meteor, ada beberapa area yang akan mengalami puncak (hujan meteor) saat malam itu, seperti Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscic Austrinis (sekitar lima meteor per jam," ujar Thomas kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (26/7/2018).

Selain hujan meteor, Planet Mars juga bisa disaksikan bersamaan dengan gerhana bulan total terlama.

Lantas, bagaimana cara menyaksikan si Planet Merah saat gerhana bulan total terlama berlangsung? Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengungkap caranya.

"Lintasan Bulan dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan Bumi, jarak Bulan juga saat itu menjauh dari Bumi. Karenanya, Purnama nanti akan berada di dalam kegelapan bayangan Bumi lebih lama," jelas Thomas.

Dari situ, Purnama bakal meredup dan memendarkan warna sedikit kemerahan. Di situ, kita bisa menyaksikan satu titik terang kemerahan di samping kiri Purnama.

"Itu adalah Planet Mars. Planet tetangga Bumi yang mengalami Purnama juga, sehingga kalau dilihat (dari Bumi) hanya tampak seperti titik bintang yang terang," lanjutnya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3600713/gerhana-bulan-terlama-jadi-pertanda-kiamat-benarkah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gerhana Bulan Terlama Jadi Pertanda Kiamat, Benarkah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.