Search

DPR Komentari CSR Telkom yang Dituding Diskriminatif

Untuk diketahui, Masyarakat Peduli Keadilan (MPK) sebelumnya mengkritisi dugaan diskriminasi itu di Gedung Kementerian BUMN dan Istana Negara, beberapa hari lalu.

Dalam aksinya, mereka menyampaikan adanya dugaan pembagian CSR dari Telkom yang bersifat diskriminatif, mulai dari perbaikan sarana ibadah, akses air bersih hingga fasilitas pendidikan berupa BLC dan i-CHAT.

Mereka menduga diskriminasi tersebut beraroma SARA. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial yang berujung konflik.

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Serikat Karyawan (Sekar) Telkom Asep Mulyana menegaskan tidak ada pihak yang lebih tahu kondisi Telkom selain orang dalam perusahaan sendiri.

“Kami adalah wadah satu-satunya karyawan Telkom di mana salah satu fungsinya mengawal Good Corporate Governance perusahaan dan telah menjalankan fungsi tersebut dengan ketat. Tuduhan dan penilaian negatif pihak eksternal terhadap Telkom akhir-akhir ini bersifat tendensius, sepotong-sepotong dan tidak sesuai fakta yang sebenarnya,” ujar Asep.

Asep menuturkan, Sekar Telkom memiliki sikap yang jelas dan profesional, tidak bisa disetir oleh manajemen. Sekar juga selalu menempatkan diri di atas kepentingan perusahaan dan karyawan untuk memperjuangkannya kepada manajemen.

“Dalam hal ini manajemen tetap menghargai kami sebagai mitra sejajar dan memiliki itikad baik untuk selalu menuntaskan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Sekar dan Manajemen yang memuaskan kedua pihak,” kata Asep.

Selain itu, Asep menilai pengelolaan bisnis perusahaan telah dilakukan secara profesional dan transparan.

“Sebagai salah satu contoh pada saat terjadinya gangguan satelit Telkom 1, Sekar ikut terlibat mengawasi pelaksanaan recovery dan kami melihat upaya yang serius dan profesional dari manajemen untuk memberikan informasi secara transparan kepada publik” lanjutnya.

Pengelolaan perusahaan juga berdampak positif secara sosial di mana tidak pernah ada diskriminasi, baik terkait antar agama, suku, maupun golongan.

"Begitu pun program-program Corporate Sosial Responsibilty (CSR) perusahaan telah berjalan di seluruh wilayah Indonesia dengan proporsional dan berimbang, seperti program-program Telkom Group Berbagi Ramadhan & Idul Fitri yang berjalan setiap tahunnya," pungkas Asep.

Imbauan Menteri BUMN

Terkait aktivitas CSR yang dilakukan sejumlah perusahaan pelat merah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno menegaskan kementerian BUMN terus mendorong BUMN-BUMN untuk memberikan bantuan kepada masyarakat tanpa memandang suku agama, ras antar golongan (SARA) dan dalam semangat keberagaman.

“BUMN-BUMN itu berkarya dari Sabang-Merauke, dari Barat sampai Timur Indonesia. Saya menekankan bahwa semangat keberagaman itu selalu menjadi nomor satu. Bahwa bantuan diberikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan, tanpa memandang SARA. Semua masyarakat kita rangkul, “ tegas Rini.

Ia menambahkan, bantuan yang diberikan BUMN melalui program-program kemitraan dan bina lingkungan diarahkan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai dengan cita-cita pemerintah untuk terus mendorong kesejahteraan melalui program-program yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Terkait ATM alami gangguan karena satelit rusak, PT Telkom lakukan sejumlah upaya. Apa saja?

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3484062/dpr-komentari-csr-telkom-yang-dituding-diskriminatif

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "DPR Komentari CSR Telkom yang Dituding Diskriminatif"

Post a Comment

Powered by Blogger.