Suara.com - Stefanus Taofik, dokter spesialis anestesi yang dikabarkan meninggal dunia setelah bekerja nonstop selama 4 hari, nampaknya adalah seorang ayah yang amat menyayangi putranya, Noe. Itu bisa dilihat dari sebuah tulisan yang ia unggah ke laman Facebooknya pada 7 Juni 2017 silam.
Postingan itu ia awali dengan menulis sebuah nukilan puisi berjudul “To My Son” karya penginjil bernama Larry Howland.
“To my son
I sometimes wish you were still small. Not yet so big and strong and tall. For when i think of yesterday. I close my eyes and see you play
We watch our children change and grow as seasons come then quickly go. But our God has a perfect plan to shaoe a boy into a man
Today my son i am proud of you for all the thoughtful things you do. I will love you till my days are done. And i am so grateful you are my son”
Di bawah puisi itu, Stefanus mengenang kehidupan sang putra, Noe, yang kini hampir berusia 2 tahun. Ia menceritakan bagaimana perjuangan istrinya yang harus tetap bekerja saat mengandung Noe, bagaimana Noe yang lahir prematur pada usia 32 minggu dengan bobot yang hanya 1,84 kilogram saja, serta bagaimana ia dan sang istri dengan sabarnya merawat Noe.
“Noe is our strong son. Our most precious gift ever from God. (Noe adalah putra kami yang kuat. Pemberian paling berharga dari Tuhan),” tulisnya.
Tak lupa, di bagian akhir, Stefanus menuliskan harapannya bagi sang buah hati.
“Be strong smart and always happy my lovely son Manuel Dirk Abdullah Taofik (Jadilah anak yang kuat, cerdas, dan selalu bahagia, anakku sayang Manuel Dirk Abdullah Taofik,” tulis Stefanus.
Diberitakan sebelumnya, pengguna media sosial Facebook, pada Rabu (28/6/2017) dihebohkan dengan kabar soal meninggalnya seorang dokter spesialis anestesi bernama Stefanus Taofik. Yang jadi sorotan adalah lantaran dokter berparas tampan itu dikabarkan tutup usia pada Selasa (27/6/2017) akibat bekerja nonstop di sejumlah rumah sakit yang berbeda.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan mengenai penyebab meninggalnya Stefanus. Tidak diketahui pula di mana Stefanus menghembuskan nafas terakhirnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menyentuh, Pesan Terakhir Dokter Stefanus Buat Noe Sang Buah Hati"
Post a Comment