Suara.com - XL Axiata, salah satu operator seluler terbesar di Nusantara, yakin bahwa layanan seluler generasi kedua (2G) perlahan-lahan akan ditinggalkan oleh pengguna yang mulai beralih ke jaringan 3G dan bahkan 4G.
Keyakinan ini diutarakan oleh Chief Service Management Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya di Seminyak, Bali, Senin (8/5/2017), ketika berbicara soal perubahan perilaku dan visi XL yang ingin menjadi "digital focus company".
"Sekarang pelanggan kami lebih banyak yang mengonsumsi data. Sebanyak 65 persen pelanggan kami saat ini ada di data," kata Yessie.
Berdasarkan data yang dikumpulkan XL, dari jumlah pengguna data itu, mayoritas adalah mereka yang menikmati layanan streaming video via YouTube, lalu media sosial, dan web.
Yessi mengatakan untuk mewujudkan visi menjadi "digital focus company" dan mengikuti tren pelanggan yang semakin haus data, XL berencana membangun 17.000 pemancar 4G di Tanah Air, sekitar dua kali lipat dari jumlah pemancar pada 2016 lalu.
Lalu bagaimana dengan para pengguna yang setia dengan 2G?
Yessie menjelaskan bahwa pengguna 2G saat ini berkisar di angka 10 persen. Mereka biasanya adalah kelompok usia lanjut, yang enggan untuk mengadopsi teknologi telepon seluler pintar baru.
"Kami tidak akan kejam seperti Singapura," ujar Yessie, mengacu pada keputusan pemerintah Singapura yang pada 1 April kemarin secara resmi mematikan jaringan 2G.
"Kami tidak akan mematikan jaringan 2G. Kami yakin para pengguna akan secara natural pindah ke data, sehingga jaringan 2G perlahan-lahan akan ditinggalkan juga," imbuh dia.
Yessie juga menambahkan bahwa meski mulai fokus pada layanan data, XL akan tetap menjaga kualitas jaringan 2G bagi para penggunanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "XL: Jaringan 2G Akan Perlahan-lahan Mati"
Post a Comment